blog anak dari lereng pegunungan Latimojong yang coba belajar menyusuri hutan di dunia maya
Entri Populer
-
Suatu legenda yang mengisahkan terbentuknya nama suatu daerah yang ada di hamparan bumi ini. Legenda yang dimaksud adalah sua...
-
Pada zaman dahulu kala, di kaki Gunung bambapuang terdapat suatu kerajaan tua yang bernama Kerajaan Tindalun. Sementara di da...
-
Pemerintah Kabupaten Enrekang akan meningkatkan serta memperbaiki berbagai fasilitas yang sudah dimiliki, demi menunjukkan ke dunia luar kal...
-
Sama sekali bukan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah me-warning penduduk dunia akan bahayanya merokok dan menyuluhkan meningkatn...
-
Kabupaten Enrekang berhasil menyabet dua penghargaan award pada pelaksanaan Otonomi Award kabupaten/kota se-Sulsel tahun 2010, yang dilaksan...
Jumat, 05 November 2010
Enrekang Menuju Kawasan Tanpa Rokok
Sama sekali bukan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah me-warning penduduk dunia akan bahayanya merokok dan menyuluhkan meningkatnya angka kematian akibat tidak langsung dari merokok yang sejak tahun 2004 sudah mencapai angka kematian 5 juta per tahun.
Namun, bagi Bupati La Tinro La Tunrung sudah mantap programnya untuk menjadikan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sebagai kawasan tanpa rokok (KTR) yang hendak dicapai dalam tahun 2013.
Tekad mantan Manajer Kesebelasan PSM Makassar tahun 1998 tersebut bukanlah suatu isapan jempol. Sebab, sejak tahun 2001 sudah ada satu desa di Enrekang yang sukses menjadi KTR. Itulah Desa Bonebone di Kecamatan Baraka.
Desa ini sesungguhnya sudah layak masuk MURI, bahkan patut masuk Museum Rekor Dunia. Betapa tidak, mungkin inilah desa pertama di dunia yang menyatakan diri sebagai kawasan bebas rokok. Padahal, desa yang terletak di lereng Gunung Latimojong di ketinggian 1.300 meter-1.500 meter dari permukaan laut tersebut tentulah daerah dingin. Biasanya orang merokok untuk mengatasi udara dingin itu.
Bonebone terletak sekitar 50 km ke timur dari Kota Enrekang, dengan kondisi prasarana jalan dan jembatan yang sangat parah. Sementara Enrekang terletak 225 km sebelah utara Kota Makassar.
Menurut Muhamad Idris (44), Kepala Desa Bonebone, larangan merokok itu adalah kesepakatan warga desa. "Ketika ide itu terlontar dalam rembuk desa sembilan tahun lalu, nyaris tidak ada penentang. Ada beberapa pemuda yang mulanya menolak.
"Setelah kita berdialog positif-negatifnya merokok, anak muda itu mengalah sehingga ketika saya ketuk palu, 100 persen sudah sepakat. Para perokok pun bersedia menaati kesepakatan, termasuk saya sendiri. Wah, saya merokok sejak usia SD dan mulai berhenti merokok sejak rembuk desa tersebut," kata Idris. Rupanya memang kepala desa ini yang mulai dari dirinya sendiri memelopori berhenti merokok.
Seorang pemuka desa, Burhan Paga (53), menimpali, "Kala itu, anak saya yang masih kelas 1 SD mencuri uang ibunya untuk membeli rokok."
Sementara tokoh masyarakat lainnya, Firdaus (51), mengisahkan, "Belasan tahun lampau, murid laki-laki banyak yang bodoh di kelas dan tidak ada yang mendapat ranking. Tapi, kini prestasi dan prestise telah kembali direbut kaum Adam sehingga anak laki-laki dari Bonebone sudah mampu bersaing dengan anak wanita di desanya, bahkan juga antar desa se-Kabupaten Enrekang."
Orang luar yang masuk desa tidak boleh mengepulkan asap rokok di Bonebone. "Menteri Kesehatan dan Bupati Enrekang ketika masuk desa ini menghormati aturan desa dan mereka tidak merokok." kata Idris.
Ia menambahkan bahwa Kompas pernah selama lima tahun membiayai kebutuhan rokoknya. "Sori pak wartawan. Saya pernah menjadi pengantar koran, loper harian Kompas di Makassar tahun 1985 sampai 1990. Kompas pula yang membiayai studi saya sampai selesai di Fakultas Ushuluddin IAIN Alauddin (sekarang Universitas Islam Negeri) Makassar Jurusan Dakwah," ungkap Pak Kades.
Unik
Ada lagi keunikan Bonebone, desa yang berpenduduk tidak sampai 1.000 jiwa. Lima tahun lalu tatkala seantero dunia dikejutkan dengan penyebaran virus flu burung, desa tersebut menolak masuk ayam ras atau telurnya ke dalam desa. "Tidak ada warga desa yang menjual rokok dan tiada pula yang beternak ayam ras," simpul Idris.
Selain sukses meredam masuknya virus jahanam itu masuk Bonebone, warga desa juga mendapat manfaat lain. "Ayam kampung atau ayam lokal berkembang dengan baik sehingga surplus untuk dijual ke pasar di kota. Kami juga merasa penduduk desa tambah sehat. Nyaris tiada lagi warga yang sakit ngilu di tulang (mungkin maksudnya asam urat atau rematik). Peternakan apa saja memang sulit berkembang di sini karena 100 persen penduduk desa bermata pencarian pokok berkebun, terutama kopi jenis arabika," kata Firdaus, yang siang itu baru pulang dari kebun bersama Burhan.
Masih ada keunikan lain dari desa yang luasnya 20 km persegi tersebut, "Di sini, setiap pasang manusia yang hendak menikah harus menanam pohon minimal lima batang. Tujuannya tentu saja untuk pelestarian alam dan lingkungan hidup. Kami hidup dari alam dan untuk itu kami juga harus memelihara alam itu," kata Idris.
Burhan menambahkan, "Di Bonebone juga sudah lama berlaku aturan bahwa hanya pasangan manusia yang tahu ngaji yang berhak dinikahkan. La Tinro La Tunrung sudah menerapkan hal itu di seluruh Enrekang setelah dilantik menjadi bupati, enam tahun lalu. Tetapi, kami sudah lama melaksanakan yang demikian."
Last but not least , dalam Kontes Aroma Kopi Nasional Tahun 2008 di Jember, Jatim, Bonebone keluar sebagai juara pertama.
"Impossible Mission"?
Keberadaan Desa Bonebone sebenarnya telah menjadi perhatian internasional, termasuk WHO. Cuma belum ada media yang pernah menayangkan profil desa ini. "Ya, tentu takut kehilangan iklan rokok," komentar Bupati La Tinro.
Program KTR berbeda dengan Program Kesehatan Gratis (PKG) yang dikembangkan Pemprov Sulsel. PKG bersifat kuratif, yaitu mengobati/menyembuhkan. Sementara KTR bersifat preventif, mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh rokok. Nah, ilham dari Bonebone inilah yang menginspirasi Bupati La Tinro untuk menjadikan seluruh Enrekang sebagai KTR.
Dalam tahun 2009 Pemkab Enrekang menerapkan program replikasi (peniruan) secara bertahap pada desa-desa dan kelurahan di Enrekang. Bupati juga melaksanakan program diseminasi (penyebaran) pada kantor-kantor dan instansi pemerintahan lainnya. Bahkan, program diseminasi ini dengan menumpangi Gerakan Hidup Bersih dan Sehat sudah merambah rumah-rumah tangga penduduk.
Bupati bertekad, dalam tahun 2011 KTR akan diterapkan pada satu kecamatan (kemungkinan Baraka), lalu pada tahun 2012 pada enam kecamatan. Pada tahun 2013 semua kecamatan di Enrekang (12) akan mengimplementasikan KTR.
Bupati La Tinro sudah pernah mempresentasikan Desa Bonebone dengan program KTR-nya atas undangan WHO. Demikian pula WHO sudah pernah mengirim tim peninjau ke Enrekang, khususnya ke Bonebone.
Banyak yang berpendapat program KTR untuk satu kabupaten adalah suatu impossible mission. Bagaimana bisa possible bila pendatang juga dilarang merokok?
Mungkin La Tinro berhasil menerapkan hal tersebut pada tahun 2013. Tetapi, itu hanya satu hari saja! Sebab, dalam tahun itu juga ia harus turun takhta setelah memerintah selama 10 tahun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mari Kita dukung program tersebut
BalasHapusHarrah's Resort Atlantic City - MapyRO
BalasHapusProperty LocationWith a stay at 목포 출장안마 Harrah's Resort Atlantic City in Atlantic City 서귀포 출장안마 (New Jersey), you'll be convenient to Senator 대전광역 출장안마 Frank S. Farley Premium 김제 출장샵 Outlets 인천광역 출장샵